Rabu, 31 Oktober 2018

Pengalaman Supply di Caffe TKJ


Selasa, 30 Oktober 2018. Saya membawa produk untuk dijual di cafe yang ada di sekolah, yaitu Caffe TKJ. Kenapa disebut Caffe TKJ? Karena cafe itu berada persis di depan ruangan TKJ. Sehari sebelumnya saya bingung, harus membawakan prosuk apa untuk dijual disana, sebenarnya saya kurang tertarik untuk menitipkan produk ke Caffe yang ada di sekolah, karena saya tidak suka membawa barang banyak ke sekolah mau itu produk untuk dijual ataupun barang lainnya.
Tapi ada enaknya juga jika saya menitipkan produk di caffe, yaitu saya akan mendapatkan omset. Walaupun uangnya tidak bisa dipakai umroh tapi ya lumayan buat jajan anak sekolah. Saya lupa belum memberi tahu produk apa yang saya titipkan ke Caffe, produk yang saya titipkan yaitu martabak mini. Beda dari martabak mini lainnya.
Martabak ini memiliki tekstur yang lembut beda seperti martabak pada umumnya. Dan toppingnya pun beragam, ada keju dan coklat. Itu saja sih. Yang terlibat untuk membuat martabak tersebut adalah kakak saya. Untung saya mempunyai kaka seorang chef pastry, jadi jika saya akan membuat produk sesuatu bisa dibantu olenya.
Kakak saya merekomendasikan menitipkan cheesecake ke cafe, saya sangat setuju tetapi harga yang ditetapkan sangat mahal yaitu Rp. 20.000 per pcs. Memang rata-rata harga cheesecake memang segitu, tapi ya sangat mahal jika dilihat dari kantong pelajar. Mau gimana lagi?bahan untuk membuatnya juga cukup mahal, seperti keju dan susu murni. Balik lagi ke martabak, harga yang saya tetapkan di caffe ialah Rp. 2000 , dan dijual dicaffe yaitu Rp. 2.500. cukup mahal? Harga menjamin rasa dan kualitas. So far so goodJ

Read More

Minggu, 28 Oktober 2018

Teknik Pengambilan Gambar Video


Teknik Pengambilan Gambar Video

    a. Establingshing Shot (ES)

Pengambilan gambar/shooting yang di ambil dari jarak yang sangat jauh atau dari “pandangan mata burung”, biasanya untuk membangun pengetahuan dimana lokasi kejadian.

b. Long Shot (LS)

Shooting dilakukan dari jarak jauh, tetapi tidak sejauh establish shot.digunakan untuk penekanan terhadap lingkungan sekitar atau setting dalam scene.

c. Medium Shot (MS)

Shooting untuk membuat frame actor. Biasanya dilakukan dari pinggang ke atas. Medium shot (MS) bias digunakan untuk membuat focus terhadap 2 orang actor yang saling berhadapan dan beinteraksi,missalnya: debat, berpelukan dan sebagainya.
d. Over Tehe Shoulder Shot (OS)
Shooting Untuk mengambil gambar actor melalui pundak actor yang lain,digunakan ketika para actor saling bertatapan muka satu sama lain.contoh salah satu actor berbicara kepada actor yang lain sedangkan yang lain mendengarkan.
e. Close-Up (CU)
Shoting diambil dari jarak dekat. Biasanya focus kepada wajah,digunakan untuk memperlihatkan ekspresi wajah/mimic dari actor. Memperhatikan detail objek,atau untuk mengarahkan audience pada suatu elemen yang dipentingkan.

Tips Merekam Video Dengan Baik

1. Jika memungkinkan, selalu pergunakanlah manual focus.
2. Atur white balance pada setiap perpindahan lokasi atau pergantian sumber pencahayaan.
Jika melakukan pengambilan gambar di luar ruangan (outdoor shooting), posisikan matahari di belakang anda. Begitu juga sumber pencahayaan lainnya.
 3. Gunakan tripod atau alat bantu lainnya.
Dalam kondisi rekaman tanpa alat bantu (handhelds), pegang dan kendalikan kamera video Anda sedemikian rupa agar hasil rekaman tetap stabil (andaikan sebagai secangkir kopi panas).
4. Gunakan zooming hanya untuk menata komposisi ambilan gambar. Hindari penggunaannya pada saat merekam (rolling), kecuali jika ada maksud untuk tujuan tertentu atau memang disengaja karena hasil rekaman akan diproses lebih lanjut (editing).
5. Shoot to edit. Pastikan untuk memproses lebih lanjut setiap hasil rekaman Anda (editing). Untuk itu, rekaman video harus diciptakan dan dipersiapkan sedemikian rupa agar siap untuk diproses lebih lanjut (variasi dan kelengkapan gambar, durasi setiap shot, menghindari fasilitas kamera yang tidak diperlukan, dsb.)
6. Jaga durasi setiap shot. Jangan terlalu panjang dan monoton (tanpa variasi), namun juga jangan terlalu pendek. Minimal antara 8 hingga 10 detik. Tidak ada batas maksimal karena tergantung action yang direkam. Namun sebaik sudah mulai merekam 3 hingga 5 detik sebelum action berlangsung. Berikan durasi yang sama setelah action berlangsung.
Jaga setiap shot dalam kondisi steady tanpa pergerakan kamera, setidaknya selama 10 detik. Jika suatu shot akan berisi pergerakan kamera, berikan awalan dan akhiran dalam kondisisteady dengan durasi setidaknya 3 hingga 5 detik.

Read More

Teknik Pengambilan Video Shooting


Tahapan Memaksimalkan Penggunaan Kamera Video shooting

Yang pertama kenali dan Pahami Kamera Video
Pastikan Anda mengetahui cara pemakaian kamera video. Paling tidak fungsi setiap menu atau tombol sebagai pengaturan. Misalkan tombol zoom, tombol auto manual, dll. Semua alat yang akan digunakan harus benar – benar dikuasai supaya meminimalisasikan kesalahan pengambilan gambar.

Hasil Rekaman Video yang Layak Disimpan

Pastikan Anda merekam gambar yang layak untuk disimpan dan dipublikasikan. Disini kameramen harus selalu mengetahui keadaan gambar yang yang direkam baik pencahayaan, fokus gambar, sudut pengambilan gambar, background objek, dll.

Rekaman Video yang Layak Dinikmati pemirsa

Dalam teknik pengambilan video shooting, kameraman harus mengetahui kualitas video. Rekaman video yang layak dinikmati harus memenuhi kaidah-kaidah sbb:

Balance, Framing, Compositions : Horizontal Lines, Vertical Lines, Thirds Ratio, Diagonal Lines, Triangle, Perspective, Looking Room, Walking Room, Head Room, Golden Mean, Background, Foreground.
Frame Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close Up, Medium Close Up, Medium Shot, Medium Long Song, Long Shot, Extreme Long Shot.
Other Types Of Shot : 2 Shot, 3 Shot, Group Shot, Over Shoulder Shot, Establishing Shot.
Camera Movement : Panning ( Left, Right, Up, Down ), Tracking ( In, Out, Follow, Revolve ), Truck ( Left, Right ), Zooming ( In, Out )
Camera Angle # 1 : Normal Angle, Low Angle, High Angle
Camera Angle # 2 : Objective Camera, Subjective Camera
Shot By Camera Positions : Face Shot, ¾ Shot, Profile Shot, Over Shoulder Shot
Shooting Rules : Jump Cut, Crossing The Line, Continuity
Hasil Rekaman Video yang Selesai Edit Layak untuk Tonton
Sebuah karya videografi yang selesai dan siap ditonton umumnya melewati tahap-tahap berikut ini:

Pra Produksi : Proses perencanaan dan persiapan produksi sesuai dengan kebutuhan, tujuan dan khalayak sasaran yang dituju. Meliputi persiapan fasilitas dan teknik produksi, mekanisme operasional dan desain kreatif (riset, penulisan outline, skenario, storyboard, dsb.).
Produksi : Proses pengambilan gambar di lapangan (shooting).
Pasca Produksi : Proses penyuntingan di ruang editing, memadukan hasil rekaman video dengan berbagai elemen audio visual lainnya.
Presentasi : Menyajikan hasil penyuntingan (editing) dalam format siap tonton (kaset, VCD, DVD, dsb.)
Distribusi : Penyebarluasan karya videografi (screening, penjualan, broadcasting, webcasting, dsb.).

Read More

Langkah-langkah membuat Film Pendek


Langkah-langkah membuat Film Pendek


Dalam membuat film pendek tidaklah sulit dan mahal. Membuat film pendek yang sederhana hanya membutuhkan biaya kaset dan biaya riset. Namun hal yang paling kuat sebelum membuat film pendek harus mempunyai ide cerita yang nanti bisa berkembang dan berkenlanjutan.
Kita harus menentukan fokus cerita dari film kita. Misalnya pada saat pesta ulang tahun. Maka, fokus ceritanya adalah pesta ulang tahun. Atau saat pergi ke tempat hiburan, fokus ceritanya ya tempat hiburan itu, misalnya, Suatu Hari di Dunia Fantasi/khayalan….
Setelah kita tentukan fokus cerita tinggal ikuti langkah-langkah ini

1. Riset Awal

Kita cari tahu dulu tentang latar belakang yang ingin kita buat film. Kalau serius, riset ini harusnya sangat detail, tetapi kalau mau sederhana, kita bisa saja browsing dulu di internet atau bertanya kepada teman atau orang yang sudah mengalaminya. Kita catat data-data yang kita dapat tadi sebagai bahan referensi.

2. Siapkan Peralatan

Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera video apa pun beserta baterai dan charger. Jangan lupa bawa juga mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang paling penting, kaset-kaset kosong

3. Riset Lapangan

Waktu sampai di tempat tujuan, kita harus melakukan riset lebih dalam dari riset awal yang sudah kita lakukan di rumah. Cocokkan data yang didapat saat riset awal dengan keadaan di lapangan.
Caranya : bisa jalan, ngobrol, dan nongkrong! Santai dan berusaha akrab dengan lingkungan yang akan kita filmkan.

4. Buat Alur Cerita Kasar

Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam film. Biasanya, dari hasil riset di lapangan, kita bisa mendapatkan sebuah ide yang lebih spesifik dan menarik untuk diangkat dari ide awal kita di rumah. Misalnya, “Keseharian hidup badut di Dufan”. Kemudian, buatlah alur cerita kasar dari ide tersebut. Misalnya, tugas-tugas si badut di Dufan dan tempat-tempat wajib yang harus didatangi si badut.

5. Buatlah Sinopsis

Cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Dari sinopsis kita bisa menentukan siapa saja yang harus kita wawancara, daftar pertanyaan untuk setiap wawancara, dan daftar gambar-gambar (footage) yangdibutuhkan di luar wawancara.

6. Syuting atau Pengambilan Gambar

Dari hasil riset, kita sudah tahu di mana saja dan kapan saja orang-orangyang ingin kita wawancara berada. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk pengambilan gambar. Yang pertama, datangi dan minta izin mereka untuk melakukan wawancara. Ingat, jangan sekali-kali merekam wawancara tanpa izin! Tidak etis dan bisa bikin mereka tidak suka.


7. Buat Alur Cerita Final 

Sesuaikan hasil catatan dengan hasil wawancara yang sudah kita buat. Masih sesuaikah? Harus diubahkah? Ke arah mana harus dikembangkan?

Hal ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara bisa banget menghasilkan data-data yang lebih banyak dan mungkin berbeda dari apayang sudah kita siapkan sebelumnya. Enggak masalah kok. Perbaiki danbuat sinopsis baru yang bisa disusun dari hasil rekaman yang sudah kita tonton berulang kali.
Setelah selesai, barulah sinopsis final ini bisa jadi panduan untuk mulai mengedit.


8. Mengedit Film

Mulai capture hasil rekaman yang sudah kita pilih sebelumnya ke dalam komputer menggunakan program editing yang biasa kita pakai. Setelah itu susun film kita berdasarkan sinopsis final yang sudah kita buat sebelumnya.
Masukkan footage-footage yang kita sudah rekam. Buat alur semenarik mungkin, jangan terlalu banyak wawancara yang bisa membosankan. Idealnya, panjang film 8-12 menit.


9. Musik Latar atau “Soundtrack”

Tambahkan musik latar yang sesuai, jangan pakai musik orangsembarangan ya! Sebisa mungkin buat musik sendiri atau minta teman yangpandai membuat musik untuk membuatkan music
untuk film ini.

10. Terakhir, koreksi warna atau “color correction”

Masukkan opening title (pilih judul yang catchy dan bisa menggambarkan keseluruhan film), tambahkan credit title, mixing suara, wrap! Jadikan DVD biar bisa ditonton beramai-ramai.




sumber: https://asiaaudiovisualrb09oktyas.wordpress.com/10-langkah-membuat-film-pendek/

Read More

HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN SAAT MEMBUAT SKRIP FILM PENDEK

Berapa banyak dari kita yang pernah menonton film pendek? Film pendek memang sangat berbeda dari segi durasi dibandingkan dengan film – film pada umumnya. Dengan durasi yang bahkan bisa kurang dari sepuluh menit saja, film pendek ternyata juga mampu membawakan pesan moral dan cerita yang menarik dan mengandung nilai moral kepada para penontonnya. Script atau naskah dari film pendek itu sendiri tentunya juga penting, untuk menentukan jalan cerita yang akan dibawakan film tersebut. Berikut ini mari kita simak cara membuat script film pendek dengan aturan – aturan yang harus kamu ketahui.

contoh script film pendek
https://image.slidesharecdn.com/3thaymviqcq96zfnijal-signature-675b6334d6974aa4f5228b6de69a8eb0eb676166235736eaf9bb8b4bdfd85dfb-poli-150301222609-conversion-gate02/95/the-structure-and-the-process-of-writing-a-screenplay-33-638.jpg?cb=1425249074

1. Mempelajari aturan penulisan pada umumnya

Sebuah karya penulisan, apalagi script film, tentunya harus tetap dibuat mengikuti aturan penulisan yang ada. Hal – hal seperti penulisan judul, jenis huruf (font), ukuran kertas, format scene heading, hingga format lainnya juga harus tetap diperhatikan.

2. Perhatikan pengembangan cerita

Dasar pikiran atau ide utama cerita sangatlah penting sebagai dasar pengembangan cerita yang anda miliki secara keseluruhan. Selain dasar pikiran, kerangka cerita yang merupakan garis besar jalannya cerita juga harus anda buat dahulu. Kemudian bagian isi ceritanya. Jika sudah selesai, baca lagi secara keseluruhan untuk menghindari bagian – bagian yang kurang perlu.

3. Perhatikan durasi dari film pendek tersebut

Sebuah film pendek tidak menceritakan sebuah bagian secara bertele – tele. Setiap bagian haruslah dibuat seefisien ataupun sesingkat mungkin, namun juga tidak terkesan terburu – buru atau meloncat dari satu bagian ke bagian lainnya. Bahkan untuk mengikuti festival film pendekpun biasanya durasinya tidak lebih dari 10 menit. Script film untuk durasi kurang dari 10 menit biasanya 7-8 halaman.

4. Tulislah cerita yang ‘mudah’ direalisasikan

Jika anda menulis tanpa memperhatikan akses dan kemudahan untuk membuat setiap adegan itu dapat direalisasikan. Adegan seperti kejar – kejaran mobil, kebakaran, ataupun bencana alam nampaknya akan sulit untuk diwujudkan. Maka pertimbangkanlah dahulu kemungkinan dari setiap adegan yang anda buat.

5. Carilah momen tunggal dan kisah yang menarik untuk kisah anda

Selalu ada kisah menarik yang bisa diangkat dari sebuah film pendek. Anda harus menemukan cara agar kisah tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton. Momen tunggal, yaitu ada sebuah konflik yang harus diselesaikan dimana ada dilema yang dipertaruhkan dan pilihan yang harus dipilih oleh tokoh utama dalam film tersebut.

6. Waspadalah terhadap klise

Hindarilah stereotype, atau ide cerita umum yang sudah ditulis oleh orang banyak. Anda tidak harus mencontoh film – film hebat yang sudah ada, namun anda dapat mulai dengan kisah – kisah kecil yang akrab dengan anda, tentunya dengan sentuhan yang menarik untuk ditonton.
 Suatu naskah film terdiri dari enam bagian, yaitu:
  • Title Page, adalah judul yang akan dijadikan pedoman pertama bagi seorang produser untuk menilai apakah pembuat naskah itu seorang profesional atau hanya amatiran.
  • Scene Heading, merupakan sebuah petunjuk dimulainya suatu naskah. Kata yang digunakan yaitu “EXT. — ” (cerita berlangsung di luar ruangan) dan “INT. — (cerita berlangsung di dalam ruangan). Kemudian diikuti nama sebuah tempat yang harus ditulis dengan huruf kapital.
  • Action, biasanya ditulis 2 baris dibawah Scene Heading. Action adalah gambaran yang menceritakan apapun yang akan terlihat dalam adegan film dan selalu pada keadaan sekarang ( Present Time ).
  • Dialogue, merupakan segala sesuatu yang dibicarakan oleh tokoh atau karakter.
  • Parenthetical, adalah keterangan yang menjelaskan segala sesuatu yang dilakukan oleh karakter atau tokoh.
  • Transition, sebuah deskripsi pendek untuk menjelaskan bahwa cerita berpindah dari scene ke scene lain. Diantaranya adalah: CUT TO, DISSOLVE TO, INTERCUT WITH atau INTERCUT BETWEEN. Sedangkan pada akhir cerita biasanya FADE OUT, IRIS OUT, dll.
Demikian beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat script film pendek. Semoga bermanfaat untuk teman-teman yang hendak membuat film nantinya.


sumber: https://idseducation.com/articles/cara-membuat-skrip-film-pendek/
Read More

Rabu, 10 Oktober 2018

Tips Mengedit Video Lebih Cepat di Adobe Premiere Pro

Mengedit video pada dasarnya bukanlah pekerjaan mudah yang bisa diselesaikan dalam waktu yang cepat. Apalagi kalau kamu baru mulai menggeluti bidang pervideoan ini.
Namun, sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar proses editing video ini bisa dipercepat, setidaknya dalam melakukan prosesnya.
Mulai dari membuat video untuk YouTube hingga yang lebih serius sekalipun, inilah lima cara yang bisa kamu lakukan untuk mengedit video lebih cepat di Adobe Premiere Pro.

Resolusi Playback


Cara pertama cukup mudah dilakukan, tapi memiliki efek yang signifikan. Daripada melihat pratinjau video dalam kualitas tertinggi, ada baiknya kamu mengurangi kualitas videonya muulai dari 1/2 sampai 1/4 untuk video HD atau 1/8 hingga 1/16 untuk video 4K.
Pengurangan kualitas ini tak akan mempengaruhi kualitas video pada hasil akhirnya nanti.
Pada pojok kanan atas dari Program Monitor kamu, pilih kotak Select Playback Resolution. Pilihan ini akan mengurangi kualitas video pratinjau yang diperlihatkan. Jika kamu mengedit video 1080p, kamu tidak bisa memilih pengaturan di bawah 1/4.

Playback Zoom Level

Premiere Pro memiliki pengaturan level playback zoom dan skala yang sangat bervariasi, tapi terkadang pengaturan ini dapat mengurangi kinerja laptop.
Pada pojok kiri bawah Program Monitor terdapat kontrol Playback Zoom Level. Kontrol ini akan menyesuaikan ukuran dari monitor Playback-nya. Kamu dapat menempatkannya di level 100 persen, atau presentase yang lebih besar atau kecil lagi.
Kamu mungkin ukurannya lebih besar saat bekerja dengan ukuran layar yang kecil, tapi jika kamu memiliki layar yang lebih besar, ukuran persentase yang lebih kecil dapat menghasilkan kinerja proses yang lebih cepat.

Transcode Footage


Kebanyakan video yang direkam dengan kamera DSLR disimpan dengan kompresi format yang tinggi, seperti H.264. Codec H.264 ini sangat baik untuk mengurangi ukuran file, tapi sangat berat untuk dijalankan komputer saat mengeditnya.
Sementara itu, format yang siap pakai seperti Apple ProRes menghasilkan ukuran file yang lebih besar, tapi hanya sedikit membebani kinerja komputer saat mengeditnya.
Jika kamu mengkonversikan semua hasil rekaman ke format yang mudah diedit, kamu akan mendapatkan kinerja komputer yang lebih cepat.

Pelajari shortcut-nya

Shortcut akan menghasilkan pengalaman yang berbeda saat mengedit video. Kamu akan terlihat sangat menguasai program dan sekaligus akan mempercepat proses edit videonya.
Masuk ke Premiere Pro CC lalu pilih Keyboard Shortcuts untuk menampilkan menu Premiere Keyboard Shortcut.
Kamu dapat melihat berbagai macam pilihan shortcut yang telah dipilihkan oleh program tersebut untuk kamu hapalkan.
Nah, itulah tips yang bisa kamu lakukan untuk mempercepat proses mengedit video saat menggunakan Adobe Premiere Pro. Selamat mencobanya!

Read More

Senin, 08 Oktober 2018

5 Tips Editing Video untuk Pemula

Dalam rangkaian produksi sebuah video, proses editing merupakan proses akhir yang sangat penting. Ketelitian, kecepatan, dan gaya editing seorang editor akan mempengaruhi hasil akhir dari video yang dibuat. Proses editing merupakan proses akhir yang memakan waktu lama dalam sebuah produksi.
Menjadi seorang konten kreator tentu tidak terlepas dari kegiatan editing video yang sudah jadi kegiatan sehari-hari. Terlebih jika seorang kreator tersebut baru menekuni dunia editing, tidak jarang banyak pertanyaan dan berbagai kesulitan muncul dalam prosesnya. Untuk kamu yang sedang bingung terhadap dunia editing, berikut ini 5 tips editing video yang biasa dilakukan oleh profesional.

1. Rapikan materi project

Ketika mengedit sebuah project, data-data gambar yang sudah terkumpul biasanya dipindahkan begitu saja tanpa ada pemilihan dan penggolongan kategori gambar. Hal ini membuat sebuah project video memiliki sumber data mentah di berbagai tempat yang akan membuat kita bingung dalam mencari sumber data gambar, musik, atau grafis. Untuk menanggulangi hal ini sebaiknya biasakan membuat sebuah folder pusat ketika akan memulai suatu project. Folder tersebut digunakan sebagai sumber utama dari data-data yang akan digunakan dalam proses editing. Kamu bisa menyimpan data-data berdasarkan kategorinya seperti video, foto, grafis, musik, sound effect, dan lainnya. Hal ini akan membuat project video kamu lebih terorganisir dan menghemat waktu dalam akses pencarian data.

2. Gunakan custom keyboard shortcut

Kemampuan mengedit dengan cepat dan fleksibel merupakan faktor utama yang diperlukan dari seorang editor. Kadang kecepatan mengedit akan terhambat karena jauhnya tombol shortcut yang ada pada software editing yang digunakan. Terdapat beberapa software editing yang memiliki fitur custom keyboard shortcut dimana kamu bisa mengatur shortcut keyboard sesuai dengan keinginan. Adobe Premiere Pro adalah salah satu software editing yang mendukung fitur ini. Dalam mengedit dengan Adobe Premiere Pro, terdapat sebuah trik shortcut yang memungkinkan shortcut editing hanya dilakukan oleh tangan kiri saja. Kreator Ezra Pradipta membuat sebuah video tutorial tentang hal ini di channelnya. Kamu bisa menonton langsung video penjelasan 5 cara cepat editing dari Ezra di halaman ini.
3. Variasi shot
Kepuasan visual menjadi hal yang penting dalam sebuah video. Sebisa mungkin, pengambilan gambar dalam sebuah video harus selalu menarik dalam setiap pergantian gambarnya. Kamu bisa mencoba menggunakan berbagai angle dalam sebuah adegan gambar. Selain itu kamu juga dapat menggunakan berbagai trik editing yang dapat membuat sebuah gambar menjadi menarik seperti efek zoom, efek transisi yang unik, ataupun efek grafis yang ditambahkan dalam video. Teknik pemenggalan video pun harus diperhatikan, jangan sampai sebuah gambar muncul terlalu cepat ataupun terlalu lama dalam sebuah adegan.
4. Gunakan grading warna
Mengatur warna dalam sebuah gambar dapat menjadi poin yang membedakan mood dalam sebuah video. Dengan mengatur warna, rangkaian adegan dapat terasa membawa kesan ceria, sedih, ataupun menegangkan. Untuk melatih hal ini kamu bisa mencontoh dari berbagai film atau video yang dapat ditemukan di Youtube. Terdapat bermacam-macam teknik grading warna dari mulai grading manual, lumetri, hingga preset yang sudah tersedia.

5. Memilih format output yang tepat

Langkah terakhir yang harus dilakukan dalam sebuah proses editing video adalah membuat rangkaian editing menjadi sebuah file. Ketahui dulu video yang sudah kamu buat akan digunakan untuk apa. Apakah untuk diupload ke channel Youtube, untuk keperluan video instagram, atau untuk dipertontonkan di sebuah acara? Setiap keperluan memiliki spesifikasi output yang berbeda, sehingga kamu perlu memilih format yang tepat sesuai dengan kebutuhanmu. Contohnya jika video ini akan kamu upload di Youtube, maka aturlah format video dengan karakteristik yang dapat digunakan untuk Youtube mulai dari format file, durasi, dan besarnya resolusi dari video. Berbeda jika kamu berniat mengupload sebuah video ke instagram. Instagram membatasi durasi video hingga 1 menit sehingga kita pun harus memperhatikan hal-hal yang harus diatur sesuai dengan platform yang akan dipakai.
Nah itu dia 5 tips editing video yang biasa dilakukan oleh profesional. Semoga tips ini bisa bantu kamu dalam urusan mengedit ya!

sumber: https://famous.brilio.net/video/discover/5-tips-editing-video-yang-biasa-dilakukan-oleh-profesional-170130r.html
Read More